Pada Oktober 2019, DKI Jakarta mengalami inflasi 0,21
persen yang disebabkan naiknya harga makanan jadi,
minuman, rokok & tembakau sebesar 1,01 persen. Seluruh
sub kelompok mengalami kenaikan harga seperti makanan
jadi 1,35 persen, minuman yang tidak beralkohol 0,88 persen,
dan tembakau dan minuman beralkohol 0,06 persen.
Naiknya Harga
Makanan Jadi,
Selama Januari-Oktober tahun 2019 inflasi di DKI Jakarta
mencapai 2,73 persen, lebih tinggi dari inflasi pada periode
yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,35 persen.
Minuman, Rokok
& Tembakau
Sebesar
1,01 Persen
Laju inflasi Oktober 2019 terhadap Oktober 2018 di DKI
Jakarta mencapai 3,65 persen, lebih tinggi dibandingkan laju
inflasi periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu 3,10
persen.
Pada bulan Oktober empat puluh tiga kota mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi yaitu Kota Manado 1,22 persen dan inflasi
terendah di Kota Pematang Siantar, Kota Tual, Kota Ternate
0,01 persen.
Menyebabkan
Inflasi di DKI
Jakarta
Inflasi juga terjadi pada dua Kota Satelit DKI Jakarta
diantaranya Kota Tangerang mengalami inflasi sebesar 0,18
persen, dan Kota Bogor 0,16 persen. Sedangkan Kota Satelit
DKI Jakarta lainnya mengalami deflasi yaitu Kota Bekasi -0,08
persen, dan Kota Depok -0,09 persen.
Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Balikpapan
-0,69 persen dan yang mengalami deflasi terendah adalah
Kota Palopo -0,01 persen.